Minggu, 28 Agustus 2011

Bukti Kebenaran Al Qur'an : Kegelapan Dan Gelombang Laut Dalam

Allah berfirman dalam QS An Nur ayat 40 yang artinya : "Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila ia mengeluarkan tangannya, tiadalah ia dapat melihatnya, (dan) barang siapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun."
Keadaan umum tentang lautan yang dijelaskan dalam buku berjudul Oceans : Kegelapan dalam lautan dan samudra yang dalam dijumpai pada kedalaman 200 m atau lebih. Pada kedalaman ini, hampir tidak dijumpai cahaya. Di bawah kedalaman 1000 m tidak terdapat cahaya sama sekali. (Elder, Danny; and John Pernetta, 1991, Oceans, London, Mitchell Beazley Publishers, s. 27)
Penyebaran organisme laut slah satunya bergantung pada arus, gelombang dan cahaya matahari. Sebagian besar organisme yang ada di laut dalam bergantung pada material organik yang jatuh dari zona fotik. Zona fotik merupakan zona dimana cahaya matahari masih mampu melakukan penetrasi untuk dimanfaatkan tumbuhan laut atau organisme berklorofil lain misalnya algae dan cyanobakter untuk melakukan proses fotosintesis. Sebuah proses dasar yang mendukung keberadaan organise tersebut berada di dasar piramida makanan. Dan karena alasan tidak adanya cahaya serta asumsi tidak adanya gelombang inilah maka para saintis ada yang berpendapat bahwa kehidupan di tempat ini akan sangat sedikit. Namun dengan perkembangan teknologi yang memungkinkan diketemukannya peralatan yang dapat menyelam jauh ke kedalaman lautan ternyata ditemukan cukup banyak kehidupan di area ini.
Di tahun 1960, Bathyscaphe Trieste sebuah mesin yang digunakan untuk eksplorasi laut dalam menuju ke dasar dari Palung Mariana dekat Guam hinggasampai pada kedalaman 35.798 kaki (10.9111 km) titik terdalam di bumi. Pada kedalaman ini kita bisa asumsikan jika Gunung Everest sebagai titik tertinggi di daratan ditenggelamkan, maka puncaknya akan berada lebih dari 1 mil dari permukaan. Kapal selam penelitian Jepang, Kaiko, adalah satu-satunya yang dapat menjangkau kedalaman ini, namun hilang di tahun 2003. Manusia tak mampu menyelam pada kedalaman di bawah 40 m tanpa bantuan peralatan khusus. Mereka tak mampubertahan hidup di bagian samudra yang dalam nan gelap, seperti pada kedalaman 200 m. Karena alasan inilah, para ilmuwan hanya baru-baru ini saja mampu menemukan informasi sangat rinci tersebut tentang kelautan.
Kapal selam dan perangkat khusus yang dikembangkan menggunakan teknologi modern, memungkinkan para ilmuwan untuk mendapatkan informasi ini. Kini kita telah mengetahui tentang keadaan umumlautan tersebut. Ciri-ciri makhluk hidup yang ada di dalamnya, kadar garamnya, jumlah air, luas permukaan serta kedalamannya. Namun, pernyataan "gelap gulita di lautan yang dalam" ternyata sudah digunakan dalam Qur'an surat An Nur pada 1400 th yang lalu. Ini sudah pasti salah satu keajaiban Al Qur'an sebab informasinya ini dinyatakan di saat belum ada perangkat yang memungkinkan manusia untuk menyelam di kedalaman samudra. Selain itu, pernyataan di ayat 40 surat An Nur "Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan....."mengarahkan perhatian kita pada satu keajaiban Al Qur'an yang lain.
Para ilmuwan baru-baru ini menemukan keberadaan gelombang di dasar lautan, yang terjadi pada pertemuan antara lapisan-lapisan air laut yang memiliki kerapatan atau massa jenis yang berbeda. "Gelombang yang dinamakan gelombang internal ini meliputi wilayah perairan di kedalaman lautan dan samudra dikarenakan pada kedalaman ini air laut memiliki massa jenis lebih tinggi dibandingkan lapisan air di atasnya. Gelombang internal memiliki sifat seperti gelombang permukaan. Gelombang ini dapat pecah, persis sebagaimana gelombang permukaan. Gelombang internal tidak dapat dilihat oleh mata manusia, tetapi keberadaannya dapat dikenali dengan mempelajari suhu atau perubahan kadar garam di tempat-tempat tertentu."(Gross, M. Grant; 1993, Oceanography, a View of earth, 6. edition, Englewood Cliffs, Prentice-Hall Inc., s.205)
Pernyataan-pernyataan dalam Al Qur'an benar-benar bersesuaian dengan penjelasan di atas. Tanpa adanya penelitian, seseorang hanya mampu melihat gelombang di permukaan laut. Mustahil seseorang mampu mengamati keberadaan gelombang internal di dasar laut. Akan tetapi, dalam surat An Nur, Allah mengarahkan perhatian kita pada jenis gelombang yang terdapat di kedalaman samudra. Sungguh, fakta yang baru saja diketemukan para ilmuwan ini memperlihatkan sekali lagi bahwa Al Qur'an adalah kalam Allah.

Selasa, 23 Agustus 2011

CORDOBA Inspirator Kebangkitan Islam


Kota Cordoba, yang awalnya bernama Iberi Baht, dibangun pada masa pemerintahan Romawi berkuasa di Guadalquivir. Lima abad kemudian, kota ini berada dalam kekuasaan Bizantium dibawah komando Raja Goth Barat. Sejarah Cordoba memasuki babak baru saat Islam datang ke wilayah itu pada 711 M atau 93 H. Ketika itu panglima muslim Thariq bin Ziyad yang berada di bawah pemerintahan Walid bin Abdul Malik atau Al Walid I (705-715) dari Dinasti Umayyah berhasil menaklukkan Spanyol dari kekaisaran Visigoth. Dengan dikuasainya Spanyol, memudahkan 700 tentara kavaleri Islam yang dipimpin Mugith Ar-Rumi menguasai Cordoba.
Penaklukan Cordoba dilakukan pada malam hari. Mugith Ar-Rumi dengan pasukan berkudanya berhasil mendobrak tembok Cordoba. Selain menguasai Cordoba, tentara Islam juga menaklukkan wilayah-wilayah lain di Spanyol seperti, Teledo Seville, Malaga, serta Elvira. Selama pemerintahan Bani Umayyah berpusat di Damaskus, Teledo dijadikan ibu kota Spanyol. Cordoba baru menjadi ibu kota Spanyol ketika dinasti tersebut dikalahkan oleh dinasti Abbasiyah tahun 750 M.
Abdurrahman Ad-Dakhil atau Abdurrahman I sebagai penerus Dinasti Umayyah pindah ke Spanyol, dimana waktu itu Islam sudah eksis disana. Ia menjadikan Cordoba sebagai ibu kota pemerintahan dinastinya di Eropa. Dalam membangun kota, ia mendatangkan para ahli fiqh, alim ulama, ahli filsafat, dan ahli syair untuk mengembangkan ilmunya di Cordoba. Akhirnya kota ini menjadi pusat perkembangan ilmu pengetahuan, kesenian, dan kesusasteraan di seantero Eropa.

PUSAT PERADABAN
Puncak kejayaan Cordoba berlangsung di era pemerintahan Khalifah Abdul Rahman An-Nasir dan pada zaman pemerintahan anaknya Al-Hakam. Ketika itu, Cordoba mencapai kejayaan hingga taraf kemakmuran yang belum pernah tercapai sebelumnya. Pembangunan pada masa ini tumbuh pesat. Bangunan-bangunan berarsitektur megah bermunculan. Ketika malam tiba, jalan-jalan di kota hingga ke luar kota diterangi lampu hias yang cantik dan anggun. Kota Cordoba pun terbebas dari sampah. Taman-taman nan indah menjadi daya tarik bagi para pendatang untuk singgah di kota itu. Mereka bersantai di taman yang dipenuhi bunga dan tata ruang yang memanjakan mata.
Tak heran, Cordoba saat itu mampu mensejajarkan diri dengan Baghdad sebagai ibu kota pemerintahan Abbasiyah. Cordoba juga setaraf dengan Konstantinopel, ibu kota kerajaan Bizantium serta Kaherah, ibukota  Dinasti Fatimiyah yang sekarang bernama Kairo. Saat Cordoba berada dalam puncak kejayaan (abad IX dan X M) terdapat lebih dari 200.000 rumah di dalam kotanya. Jumlah masjid 600 buah, 900 public baths, 50 rumah sakit, dan sejumlah pasar besar yang menjadi pusat dagang dan sentra perekonomian. Saat itu, Cordoba telah mampu menempatkan duta besarnya hingga ke negara yang amat jauh seperti India dan Cina.

KOTA ILMU
Jejak kejayaan Islam di Cordoba tidak meninggalkan bangunan-bangunan megah, namun mewariskan peradaban dan ilmu pengetahuan yang tak ternilai. Karena itu tidak salah jika Cordoba disebut sebagai The Greatest Center of Learning di Eropa. Saat kota-kota lain di benua tersebut berada pada masa kegelapan, Cordoba menebar harum di Eropa pada abad pertengahan sebagaimana digambarkan para sejarawan sebagai The Wonder of The World.
Pada masa kekuasaan Abdurrahman III, berdiri Universitas Cordoba yang termasyur dan menjadi kebanggan umat Islam. Berbondong-bondong mahasiswa dari berbagai wilayah, termasuk mahasiswa kristen dari Eropa menimba ilmu. Dari Universitas inilah Barat menyerap ilmu pengetahuan. Salah satunya mahasiswa kristen yang menimba ilmu di Spanyol adalah Gerbert d'Aurillac (945-1003), yang kemudian menjadi pemimpin agama katolik dunia Paus Sylvester II. Selepas belajar matematika di Spanyol, kemudian ia mendirikan sekolah katedral dan mengajarkan aritmatika dan geometri kepada muridnya.
Geliat pendidikan di Cordoba makin bersinar era pemerintahan Al-Hakam Al-Muntasir sehingga dijuluki khalifah yang alim. Sebanyak 27 sekolah swasta berdiri. Gedung perpustakaan mencapai 70 buah menambah semarak perkembangan ilmu pengetahuan. Saat itu, terdapat 170 wanita yang berprofesi sebagai penulis kitab suci Al Qur'an dengan huruf Kufi yang indah. Anak-anak fakir miskin pun bisa belajar gratis di 80 sekolah yang disediakan Khalifah. Pendidikan yang tinggi pun diimbangi dengan kesejahteraan masyarakat.
Perkembangan ilmu pengetahuan di Cordoba pada era kejayaan Islam telah melahirkan sejumlah ilmuwan dan ulama terasyhur. Kontribusi para intelektual dan ulama yang lahir dari Cordoba sangat diakui dan memberi pengaruh bagi peradaban manusia. Diantaranya Abu Al  Walid Muhammad Ibnu ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Rusydi, yang kemudian lebih dikenal dengan nama Ibnu Rusydi atau Averrous. Beliau merupakan ilmuwan muslim yang sangat berpengaruh pada abad ke-12 dan beberapa abad berikutnya.  Demikian juga lahir seorang ulama mujtahid yaitu, Ibnu Hazam yang menulis kitab Al-Muhalla. Ada juga mufasir kenamaan yaitu, Al-Qurtubi yang menulis kitab tafsir Al-Qurtubi. Lahir juga pakar kesehatan modern, Az-Zahrawi yang memperkenalkan teknik keperawatan dan menciptakan alat bean dan teknik terbaru operasi bedah. Ia menulis buku medis bergambar yang dijadikan referensi pakar kedokteran Eropa. Dan masih banyak lagi pakar ilmu pengetahuan yang muncul.
Itulah Cordoba, yang padamasa kejayaannya banyak menginspirasi penulis barat yang banyak digambarkan oleh para ahli sejarah maupun politik sebagai cikal bakal yang membawa angin kemajuan bagi bangsa Barat di amsa sekarang. Jika kemajuan dunia Barat saja terinspirasi dari Cordoba, maka semestinya kita sebagai umat Islam juga terinspirasiuntuk membangun peradaban Islam berdasarkan perjalanan sejarah Cordoba. Sekarang sudah saatnya Dunia Islam kembali bangkit membangun sebuah peradaban yang kegemilangannya melebihi Cordoba pada masa itu.

Jumat, 12 Agustus 2011

Petunjuk Nabi SAW Saat Makan

Sebagai seorang muslim, selayaknya jika dalam menjalani kehidupan ini kita mencontoh tauladan kita, Nabi Muhammad SAW. Semua perilaku Rasululllah memang sudah selayaknya jika kita ikuti karena pasti ada hikmah besar disana. Kita bisa meneladani cara hidup Rasulullah dari kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah cara beliau saat makan.
Pada saat makan Rasulullah tidak pernah bersandar. Hal ini didasarkan pada sabda Rasulullah, "Aku tidak akan makan sambil bersandar". Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dalam Sunannya, "Rasulullah pernah melarang seseorang makan sambil menelungkup". Arti bersandar dalam hadits di atas diatafsirkan sebagian ulama dengan bersila. Namun ada yang menafsirkannya dengan bersandar pada sesuatu. Selain itu juga ada yang menafsirkan bersandar ke samping. Dari ketiga pengertian tersebut, bersandar ke samping itulah yang berbahaya dilakukan saat makan. Hal tersebut karena bisa menghalangi proses masuknya makanan secara alami dalam kondisi yang wajar sehingga akan sulit mencapai lambung, bahkan akan bisa berakibat menekan lambung sehingga lambung tidak siap menerima makanan. Demikian juga karena posisi tubuh miring dan tidak tegak, makanan tidak akan mudah mencapai lambung.
Rasulullah pernah bersabda, "Aku makan sebagaimana seorang hamba makan". Beliau makan sambil duduk iq'a (seperti duduk diantara dua sujud). Namun ada juga riwayat yang mengatakan bahwa beliau pernah duduk dengan tawwaruk (duduk seperti pada saat tahiyat akhir), di atas kedua lututnya, saat beliau makan, telapak kakikirinya diletakkan di punggung telapak kaki kanannya. Rasulullah melakukan hal tersebut untuk menjaga adab di hadapanNya, demi menghormati makanan dan orang yang makan bersama beliau. Cara duduk beliau itu adalah cara duduk yang paling bermanfaat saat makan. Hal ini disebabkan karena seluruh organ tubuh berada pada posisinya yang alami sebagaimana yang diciptakan oleh Allah SWT. Makanan akan terkonsumsi dalam kondisi terbaik seandainya seseorang menyantapnya dalam posisi yang sealami mungkin. Hal itu hanya bisa terjadi bila seseorang duduk dengan tegak lurus.
Sedangkan cara duduk terburuk pada saat makan adalah dengan bersandar ke arah samping. Makan dengan cara duduk kesamping dikatakan cara terburuk, karena usus kecil dan berbagai macam organ metabolisme menyempit, sementara lambung sendiri tidak berada pada posisinya yang alami, karena posisinya justru tertekan ke lantai, sementara di belakangnya, punggung dibatasi beberapa organ metabolisme dan organ pernafasan. Apabila yang dimaksud bersandar di sini adalah bersandar di atas bantal atau kasur yang berada di bawah pinggul saat orang duduk, maka Rasulullah tidak melakukan hal tersebut. Sebab pada masa itu, mereka yang gemar makan sambil duduk di atas bantal dan sejenisnya dapat dikatakan sebagai orang yang sombong. Dan Rasulullah sendiri pernah bersabda, "Aku makan sebagaimana seorang hamba makan".
Selain itu orang yang memperhatikan makanan dan segala sesuatu yang dimakan Rasulullah setiap hari, maka akan mendapatkan bahwa beliau tidak pernah menggabungkan susu dengan ikan, antara susu dengan susu asam (yoghurt), atau antara dua jenis makanan yang sama-sama panas, sama-sama dingin, sama-sama lengket, sama-sama berserat kasar, sama-sama berunsur pencahar, sertasama-sama kental atau sama-sama cair. Beliau juga tidak pernah mencampuradukkan dua jenis makanan yang tidak mungkin dicampur, atau antara dua jenis makanan yang berunsur saling berlawanan, antara yang berserat kasar dengan yang berunsur pencahar, antara yang sulut dicerna dengan yang mudah dicerna, antara yang segar dengan yang didendengkan atau dikeringkan. Beliau juga tidak mau menyantap makanan saat masih panas, atau makanan kemarin yang dihangatkan kembali keesokan harinya, atau makanan yang berbau amis dan terlalu asin, seperti makanan yang diawetkan, acar dan ikan atau daging asin. Karena semua jenis makanan tersebut dapat mengganggu kesehatan dan kondisi tubuh yang prima.
Rasulullah terkadang juga menyempurnakan gizi sebagian makanan dengan makanan lain selama beliau bisa melakukannya. Beliau menyempurnakan makanan yang panas dengan yang berunsur dingin, yang kering dengan yang berunsur lembab. Contohnya, saat beliau menyantap timun dengan kurma, atau menyantap kurma dengan minyak samin. Beliau juga biasa meminum jus untuk menetralisir makanan yang tajam. Beliau juga memerintahkan kepada kita untuk bersantap malam meskipun hanya dengan segenggam kurma. At Tirmidzi pernah menyebutkan dalam Jami'nya, juga oleh Ibnu Majah dalam Sunannya, bahwa Rasulullah pernah bersabda, "Meninggalkan makan malam bisa mempercepat penuaan".
Setelah makan, Rasulullah juga melakukan kumur-kumur. Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami, "Sufyan telah menceritakan kepada kami : "Aku telah mendengar Yahya bin Said dari Busyair bin Yasar dari Suwaid bin Nu'man berkata : "Kami keluar bersama Rasulullah ke Khaibar. tatkala kami sampai di Shahbah, Nabi mengundang makan, dan tidak dihidangkan makanan kecuali gandum, maka kami makan (bersama). Kemudian beliau berdiri untuk menjalankan sholat, maka beliau berkumur-kumur, dan kamipun berkumur-kumur". (HR Bukhari No 5445 dalam al-Fath 9/576)
Tidur sesudah makan juga dilarang oleh Rasulullah. Abu Nu'aim menyebutkan, bahwa Rasulullah melarang tidur setelah makan. Karena hal itu termasuk penyebab kerasnya hati. Kalangan medispun menguatkan hal ini dengan mengatakan bahwa bila seseorang ingin menjaga kesehatannya setelah ia bersantap malam hendaknya ia berjalan beberapa langkah bila perlu hingga seratus langkah setelah itu ia diperbolehkan tidur. Bahkan kalangan dokter muslimpun menganjurkan kepada kita untuk melakukan sholat terlebih dahulu setelah makan, agar makanan benar-benar mencapai bagian bawah lambung sehingga mudah dicerna dan diproses secara baik. 

Rabu, 03 Agustus 2011

Fenomena Hujan dalam Al Qur'an

Hujan merupakan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT bagi semua makhluk. Tetesan air dari langit ini menjadi sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup. Berkat kekuasaan Allah, setiap saat miliaran liter air berpindah dari laut menuju atmosfer lalu kembali lagi menuju daratan. Kehidupan pun bergantung pada daur ini. 
Harun Yahya dalam The Signs in The Heavens and The Earth for Men of Understanding menjelaskan kekuasaan Allah dalam menciptakan hujan. Ia membuktikan kebenaran dan kesesuaian Al Qur'an yang menjelaskan fenomena hujan ini dengan sains modern. "Andai manusia mencoba mengatur daur di alam semesta, maka tak akan pernah berhasil, walaupun mengerahkan semua teknologi yang ada di bumi." paparnya. Tanpa harus menggunakan biaya dan teknologi, makhluk hidup di bumi bisa menikmati air melalui proses penguapan. Setiap tahun 45 miliar liter kubik air menguap dari lautan. Air ini dibawa angin melintasi daratan dalam bentuk awan dengan 3-4 miliar liter air dimanfaatkan manusia.
Untuk itulah Al Qur'an mengajak manusia mensyukuri hujan sebagai karunia yang diberikan Allah. "Maka terangkanlah kepadaKu tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkannya? Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan dia asin, maka kenapa kamu tidak bersyukur?" Rurat Az Zukhruf ayat 11 mendefinisikan hujan sebagai air yang dikirimkan dengan "menurut kadar". Dalam ayat itu Allah berfirman, "Dan yang menurunkan air langit menurut kadar (yang diperlukan)." Harun Yahya menjelaskan bahwa firman Allah itu sesuai dengan hasil kajian ilmu pengetahuan modern.
Hujan turun ke bumi dengan takaran yang tepat antara lain berhubungan dengan ukuran kecepatan turunnya. Menurut Harun, benda yang berat dan ukurannya sama dengan air hujan bila dijatuhkan dari ketinggian 1.200 m akan mengalami percepatan terus menerus dan akan sampai di bumi dengan kecepatan 558 km/jam. Akan tetapi untuk hujan rata-rata kecepatan jatuhnya hanyalah 8-10 km/jam. air hujan jatuh ke bumi dengan kecepatan rendah ini disebabkan karena titik hujan memiliki bentuk khusus yang mampu meningkatkan efek gesekan atmosfer dan membantu hujan turun ke bumi dengan kecepatan rendah.
Harun menuturkan, "Andaikan bentuk titik hujan berbeda, atau andaikan atmosfer tak memiliki sifat gesekan, maka bumi akan menghadapi kehancuran setiap kali hujan turun. "Ia menambahkan, dalam 1 detik kira-kira 16 juta ton air menguap dari bumi. Jumlah itu, sama dengan jumlah air yang turun ke bumi dalam 1 detik. Dalam 1 tahun, diperkirakan jumlah ini akan mencapai 505 x 1.012 ton. Air terus berputar dalam daur yang seimbang berdasarkan takarannya tersebut.
Yang tak kalah menarik untuk dicermati, Al Qur'an menjelaskan air hujan adalah "tawar". Dalam surat Al Waaqi'ah ayat 68-78, secara tak langsung Allah telah menyatakan bahwa air hujan yang dinikmati manusia rasanya tawar. "...Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur?" Secara tegas dalam surat Al Mursalat ayat 27, penjelasan tentang air tawar dijelaskan. "...dan Kami beri minum kamu dengan air yang tawar." Tak hanya tawar, air yang diturunkan Allah pun dijamin bersih. Dalam surat Al Furqan ayat 28 Allah berfirman, "....Kami turunkan dari langit air yang amat bersih." Ayat-ayat tersebut dapat dijelaskan kebenarannya dalam sains. Seperti diketahui, 97% air hujan berasal dari penguapan air laut yang asin. Lalu mengapa ketika turun ke bumi dalam bentuk air hujan yang atawar? Harun menuturkan, air hujan bersifat tawar karena adanya hukum fisika yang telah ditetapkan oleh Allah.
Berdasarkan hukum ini, dari manapun asal penguapan air, baik dari laut yang asin, dari danau yang mengandung mineral, atau dari dalam lumpur, air yang mnguap tidak pernah mengandung bahan lain," paparnya. Harum nengungkap, air hujan akan jatuh ke tanah dalam keadaan murni dan bersih, sesuai ketentuan Allah yang telah dijelaskan dalam surat Al Furqan dia atas. Kebenaran Al Qur'an juga telah diakui para scientist Barat. Prof. Alfred Kroner, guru besar Departemen Geosains Universitas Mainz, Jerman, mengaku terkagum-kagum dengan isi Al Qur'an yang mampu menjelaskan asal mula terbentuknya alam semesta. "Jika memikirkan dari mana Muhammad berasal, saya berpikir hampir tidak mungkin dia telah mengetahui banyak hal tentang asal mula alam semesta," paparnya.
Atas dasar itu, Prof. Kroner juga meyakini bahwa Al Qur'an yang disampaikan Nabi Muhammad SAW adalah firman yang berasal dari Tuhan. Hal senada diungkapkan Prof. Yushidi Kusan, direktur Observatorium Tokyo, Jepang. "Saya sangat terkesan dengan fakta-fakta astronomi dalam Al Qur'an yang terbukti kebenarannya. Kami, para astronom modern, baru mempelajari secuil saja tentang alam semesta."ungkapnya. "Dengan membaca Al Qur'an dan menjawab pertanyaan, saya kira dapat menemukan jalan di masa depan untuk menginvestigasi alam semesta."
awan cumulonimbus
Kalangan ilmuwan telah meneliti proses terbentuknya awan dan bagaimana hujan terjadi. Secara ilmiah, saintis memaparkan proses terjadinya hujan dimulai dari awan yang terdorong angin. Awan Cumulonimbus, terbentuk ketika angin mendorong sejumlah awan kecil ke wilayah awan itu bergabung hingga kemudian terjadi hujan. Tentang fenomena pembentukan awan dan hujan itu, Al Qur'an menjelaskan secara akurat dalam surat An Nur ayat 43. "Tidaklah kamu melihat Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)-nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih. Maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celahnya..."
Menurut Harun Yahya, manusia baru mengetahui tahapan pembentukan hujan setelah radar cuaca ditemukan. Namun, Al qur'an telah menjelaskan secara detail pada 14 abad yang lalu. Berdasarkan pengamatan radar, pembentukan hujan terjadi dalam 3 tahap. Pertama, pembentukan angin. Kedua, pembentukan awan. Ketiga, turunnya hujan. Jauh sebelum manusia mengetahui itu, Allah dalam surat Ar Ruum ayat 48 berfirman, "Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannyadi langit menurut yang dikehendakiNya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambaNya yang dikehendakiNya tiba-tiba mereka menjadi gembira."
Ayat tersebut sangat sesuai dengan pantauan radar cuaca. Tahap pertama pembentukan hujan dijelaskan lewat, "Allah, Dialah yang mengirimkan angin...." Tahap kedua dijelaskan dalam, ".....lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendakiNya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal...." Tahap ketiga, "....lalu kamu melihat hujan keluar dari celah-celahnya."
Sungguh Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.. 

Senin, 01 Agustus 2011

Pintu Terkabulnya Sebuah DO'A

Masing-masing dari kita pasti pernah mempunyai hajat, keinginan, atau cita-cita. Bahkan pastinya kita sangat ingin supaya hajat atau keinginan itu terkabul. Dan untuk mewujudkan keinginan tersebut, tentu saja selain berusaha sekuat tenaga sesuai dengan kemampuan kita, juga diiringi dengan permohonan yang penuh harap kepada Allah SWT. Memang sepanjang hidup kita ini pasti tidak pernah terlepas dari yang namanya hajat dan keinginan. Terkadang keinginan kita tersebut kita rasa sangat penting dan harus terwujud saat itu juga. Ada yang ingin lulus ujian sekolah, sembuh dari penyakit, ingin putra-putrinya menjadi anak yang sholeh dan sholehah, ingin naik jabatan, ingin perekonomian keluarga lebih baik dari sebelumnya, dan masih banyak lagi. 
Dengan sekuat tenaga kita melakukan usaha yang terbaik dengan mengerahkan seluruh tenaga serta kemampuan kita, dan setelah semua usaha itu kita ikhtiarkan langkah terakhir dari kita adalah berdo'a kepada Allah SWT. Untuk hal yang terakhir ini Allah mempunyai hak prerogatif untuk mewujudkan keinginan hambaNya yang memohon terwujudnya permohonan-permohonannya. Dan ternyata ada lisan-lisan yang dipilih oleh Allah untuk Dia kabulkannya sebuah do'a namun ada juga yang tidak.
Alhamdulillah barangkali saat ini keinginan-keinginan yang kita harapkan itu telah dikabulkan oleh Allah SWT. Kita telah menjadi orang yang sukses secara ekonomi, telah lulus dan masuk perguruan tinggi yang kita idam-idamkan, telah bekerja pada perusahaan yang bonafit, dan mendapat jabatan yang kita impikan, putra-putri kita pun tumbuh menjadi anak yang sholeh dan sholehah. Namun barangkali ada diantara kita yang berusaha sekuat tenaga untuk mencapai keinginan kita tersebut dan telah sekian lama berdo'a akan tetapi belum dikabulkan oleh Allah SWT.Misalkan saja kita ingin sembuh dari penyakit yang telah lama kita derita tetapi ternyata Allah belum juga mengangkat penyakit itu dari tubuh kita. Atau barangkali kita ingin segera dikaruniai buah hati yang telah sekian tahun kita nanti tetapi bocah mungil yang ingin segera kita miliki itu tak juga kunjunghadir di sisi kita. 
Suatu ketika saya pernah mendengar sebuah tauziah seorang ustadz mengatakan bahwa Allah dapat saja mengabulkan hajat yang kita cita-citakan itu melalui lisan dan berdo'a dari orang lain. Bisa kenapa do'a kita belum dikabulkan oleh Allah itu disebabkan karena dosa-dosa yang telah kita lakukan begitu bertumpuk sehingga ketika kita berdo'a, do'a itu belum sampai dan diterima oleh Allah SWT karena terhalang oleh dosa-dosa kita tersebut. Bisa jadi Allah mengabulkan keinginan itu karena do'a orang tua kita yang setiap malam bangun tahajut dan mendo'akan kita, sehingga sepantasnyalah kita harus berbuat dan berbakti pada mereka. Bisa jadi hajat itu terkabul karena do'a anak yatim atau dhuafa yang telah kita bantu walaupun jumlahnya tidak banyak menurut kita, akan tetapi sangat berarti bagi mereka. Lalu kemudian hati mereka tersentuh dan dari bibir mereka keluar do'a yang tulus mendo'akan kita dan keluarga kita. Sehingga sebaiknya kita selalu berbagi pada anak yatim dan kaum dhuafa itu. Atau barangkali dari orang-orang yang selama ini berada di sekitar kita. Teman, kerabat, ataupun saudara kita yang lain dan mereka telah merasakan kebaikan akhlak dan pribadi kita, maka kita berada dalam kesulitan mereka dengan tulus ikhlas turut serta mendo'akan kita lalu diantara do'a mereka ada yang diijabahi oleh Allah SWT.
Do'a itu terkabul dari usaha yang mana dan lisan yang mana kita tidak akan pernah tahu. Apakah dari do'a kita, dari do'a anak yatim dan dhuafa yang menerima bantuan kita, atau dari teman, saudara, atau kerabat dan sahabat kita, itu semua rahasia Allah SWT. Maka sepantasnyalah kita tidak berputus asa dan tetap berkhusnudhzon kepada Allah sehingga kita tetap berupaya dengan berbuat baik kepada orang-orang yang ada di sekitar kita. Siapapun mereka itu, teman, sahabat, saudara, kerabat, dan terlebih-lebih pada orang tua kita. Dan seyogyanya juga kita peduli pada orang-orang di sekitar kita yang membutuhkan uluran tangan kita, karena kita tidak pernah tahu dari jalan mana Allah akan mengabulkan do'a kita.
Semoga kita senantiasa termasuk dalam golongan hambaNya yang selalu bersyukur atas dikabulkannya do'a-do'a kita, karena ketika kita bersyukur maka Allah pasti akan menambahkan rahmatNya kepada kita. Amin...

Jumat, 29 Juli 2011

JAM Warisan Peradaban Islam

Islam adalah agama yang mengajarkan pentingnya menggunakan waktu secara optimal. Ajaran pentingnya memanfaatkan waktu telah melecut sarjana Muslim untuk menciptakan alat pengukur waktu, yakni jam. Dengan menguasai teknologi pembuatan jam, umat Islam bisa mengetahui secara pasti waktu beribadah. Sebelum jam diciptakan, peradaban manusia menggunakan matahari sebagai patokan waktu. 

Jam Air
jam air
Sejarah mencatat manusia telah mengenal jam air sejak 200 SM. Meski begitu, jam air paling mutakhir pertama kali ditemukan pada zaman kejayaan Islam. "Dari sisi jangkauan dan daya cipta, jam al-Jazari (1136-1206SM) jauh melampaui peradaban pra-Islam." tutur Ahmad Y al-Hassan dan Donald R Hill dalam bukunya Islamic Technology : An Illustrated History. Di dunia Islam, al-Jazari memang bukan satu-satunya ilmuwan yang menciptakan jam. Pada puncak kejayaannya, Khalifah Harun Al-Rasyid pernah menghadiahkan jam air kepada Charles yang Agung (Charlemagne) raja bangsa Frank.
Menurut Al-Hassan dan Hill jam air juga pernah dibangun seorang insinyur Muslim bernama Ibnu al-Haystam (wafat 1039 M). Sedangkan deskripsi paling awal mengenai jam air dalam bahasa Arab, terdapat dalam risalah karya al-Muradi pada abad ke-11 M. Pada abad yang sama, al-Zarqali juga membangun dua jam air besar di tepi Sungai Tagus di Toledo. Meski begitu, penciptaan jam air yang paling monumental dilakukan oleh al-Jazari. Berkat kemampuan mekaniknya, al-Jazari mampu merakit beberapa jenis jam air. "Salah satunya, jam tenaga air dengan tinggi 1 m, dan lebar 1,5 m. Jam itu berhasil direkontruksi di Museum Ilmu Pengetahuan pada 1976," ungkap Donald Routledge Hill dalam karyanya A History of Engineering in Classical and Medieval Times.

Jam Matahari
Menurut catatan sejarah, sundial atau jam matahari merupakan jam tertua pada peradaban manusia. Jam ini telah dikenal sejak tahun 3500 SM. Pembuatan jam matahari di dunia Islam dilakukan Ibnu al-Shatir, seorang Astronom Muslim (1304-1375 M). "Ibnu al-Shatir merakit jam matahari yang bagus untuk menara Masjid Umayyah di Damaskus," ujar David A King dalam karyanya bertajuk The Astronomy of the Mamluks. Dan berkat penemuannya itu, ia dikenal sebagai muwaqqit (pengatur waktu ibadah). Jam yang dibuat Ibnu al-Shatir masih tergolong jam matahari kuno yang didasarkan pada garis jam lurus. Ibnu al-Shatir membagi waktu dalam sehari 12 jam. Jam mataharinya itu, merupakan polar-axis sundial paling tua yang masih tetap eksis hingga kini. 
 
jam Masjid Umayyah
sundial












Jam Astronomi
jam astronomi
Astronom Islam era kekhalifahan juga telah berhasil menciptakan jam dengan berpatokan pada astronomi. "Misalnya, jam astrolabe. Sekitar abad ke-10, al-Sufi menjelaskan seribu kegunaan astrolabe, termasuk pengatur waktu, terutama untuk waktu-waktu sholat dan Ramadhan," jelas Dr Emily Winterburn dalam karyanya Using an Astrolobe. David A King dalam bukunya bertajuk The Astronomy of the Mamluks menjelaskan bahwa Ibnu al-Shatir  menemukan jam astrolabe pertama di awal abad ke-14 M. Al-Jazari pun menciptakan jam astronomi. Jam astronomi terbesar yang dibuat al-Jazari disebut castlr clock. Sarjana Muslim lain yang menciptakan jam astronomi adalah Abu Raihan al Biruni pada abad ke-11 M, yakni jam mekanik komputer kalender lunisolar. Jam itu berupa sebuah kereta dan roda. Selanjutnya, muncul jam mekanik astronomi yang hampir sejenis dengan karya Abu Raihan al-Biruni.
 
Insinyur Muslim Pencipta Jam

1. Al-Jazari
Ia bernama lengkap Abu al-'iz Ibn Isma'il ibn al-Razaz al-Jazari (1136-1206). Dunia mengenalnya sebagai salah seorang sarjana, penemu, insinyur mekanik, pemahat, seniman, dan astronom. Karyanya yang paling terkenal adalah Kitab Fi Ma'rifat al-Hiyal al-Handasiyya (Book of knoeledge of Ingenius Mechanical Devices) tahun 1206 M.Dalam kitab itu, al-Jazari menjelaskan sekitar 50 alat mekanik ciptaannya.

2. Ibnu al-Shatir
Sejatinya, dia bernama Ala al-Din Abu'l-Hasan Ali Ibn Ibrahim Ibnu al-Shatir (1304-1375). Karyanya yang paling terkenal dalam astronomi adalah Kitab Nihayat al-Sul Fi Tashih al-Usul. Dalam buku itu, ia merombak habis Teori Geosentris yang dicetuskan Ptolemeus. Secara matematis, al-Shatir memperkenalkan adanya epicycle yang rumit (sistem lingkaran dalam lingkaran). Al-Shatir menjelaskan bagaimana gerak merkurius jika bumi menjadi pusat alam semesta dan merkurius bergerak mengitari bumi.

Jam Mekanikal Dari Dunia Islam

jam mekanikal
Jam dengan alat berat pertama kali diciptakan Ibnu Khalaf al-Muradi dari Spanyol Islam. Ahmad Y Hassan dan Donald R Hill dalam bukunya Islamic Tecnology : An Illustrated History mengngkapkan Ilmuwan Muslim yang menciptakan jam mekanik  lainnya adalah Taqi al-Din. Jam ciptaannya dituliskan dalam The Brightest Stars for the Contruction of Mechanical Clock. Dalam bukunya itu, Taqi al_din menguraikan kontruksi jam yang dikendalikan pemberat dengan mekanisme gerak berupa verge an foliot. Suatu rangkaian gir yang berdetak, sebuah alarm, dan pemodelan fase-fase bulan. "Dia juga menjabarkan pembuatan jam yang dijalankan pegas dengan penggerak silinderkonis," tutur al-Hassan.
Jam dengan menggunakan alat berat serupa kemudian muncul dalam sebuah karya bahasa Spanyol yang disusun dari sumber-sumber berbahasa Arab. Al-Jazari juga menemukan jam air dengan pengatur air dan beban. Ini meliputi jam dengan roda gigi dan sebuah jam tenaga air yang praktis, dengan tinggi 1 m dan lebar 1,5 m. Masyarakat Eropa baru mengenal jam dikendalikan pemberat pada 1300 M. Sedangkan jam yang dikendalikan pegas dikuasai peradaban Barat pada 1430 M. Meski begitu, menurut al-Hassan dan Hill dibandingkan orang Eropa, Taqi al-Din lebih awal menguasai seni horologi (seni pembuatan jam). Sayangnya, teknologi penguasaan jam itu tak dibarengi dengan munculnya industri arloji di Turki Justru negara-negara Eropalah yang memasok jam-jam murah bagi Turki. Umat Islam tak mampu menjadikan temuannya menjadi sebuah industri.

Sabtu, 23 Juli 2011

LANGIT Sebagai Atap Yang Terpelihara

Allah mengarahkan kita kepada sifat yang sangat menarik tentang langit. "Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang ada padanya." (QS. Al Anbiya : 32)


Sifat langit ini telah dibuktikan oleh penelitian ilmiah abad ke-20. Atmosfer adalah lapisan udara yang terdiri dari campuran berbagai gas yang menyelimuti suatu planet baik planet bumi, merkurius, mars, jupiter, uranus, saturnus, venus, neptunus, dan lain-lain. Atmosfer ada di sekeliling kita dari permukaan tanah hingga jauh di angkasa sana. Atmosfer yang melingkupi bumi berperan sangat penting bagi berlangsungnya kehidupan. Dengan menghancurkan sejumlah meteor, besar atau kecil ketika mereka mendekati bumi, atmosfer mencegah mereka jatuh ke bumi dan membahayakan makhluk hidup. Atmosfer juga menyaring sinar-sinar dari ruang angkasa yang membahayakan kehidupan. Menariknya, atmosfer hanya membiarkan agar ditembus oleh sinar-sinar yang tidak membahayakan dan berguna, seperti cahaya tampak, sinar ultraviolet tepi, dan gelombang radio. Semua radiasi ini sangat diperlukan bagi kehidupan. Sinar ultraviolet tepi yang hanya sebagiannya menembus atmosfer, sangat penting bagi fotosintesis tanaman dan bagi kelangsungan seluruh makhluk hidup. Sebagian besar sinar ultraviolet kuat yang dipancarkan matahari ditahan oleh lapisan ozon atmosfer dan hanya sebagian kecil dan penting saja dari spektrum ultraviolet yang mencapai bumi.

Fungsi pelindung dari atmosfer tidak berhenti sampai disini. Atmosfer juga melindungi suhu dingin membeku luar angkasa, yang mencapai sekitar 270 derajat Celcius dibawah nol. Fungsi lainnya antara lain :
  1. Atmosfer berperan sebagai sumber gas-gas penting yang digunakan dalam proses kehidupan makhluk hidup di bumi. Oksigen misalnya, merupakan gas yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya di bumi. Demikian pula karbondioksida (CO 2) dan nitrogen (N2) yang terdapat dalam atmosfer sangat diperlukan dalam proses kehidupan tumbuhan di bumi. 
  2. Atmosfer berperan sebagai penyaring (filter) radiasi sinar matahari. Lapisan ozon (O3) yang terdapat pada atmosfer membantu menahan radiasi sinar matahari yang bisa berdampak merusak organ tubuh atau bahkan mematikan makhluk hidup di bumi.
  3. Atmosfer sebagai penyangga (buffer) suhu di bumi. Gas dan uap air yang terdapat pada atmosfer menyerap dan meneruskan atau memantulkan radiasi yang diterimanya. Proses penyanggaan oleh atmosfer membantu menyangga stabilitas suhu di bumi sehingga suhu di bumi tidak terlalu panas pada siang hari ataupun terlalu dingin pada malam hari.
  4. Atmosfer merupakan pengatur kelestarian proses cuaca dan iklim di bumi. Sebagai daur hidrologi (pembentukan awan dan hujan) yang merupakan faktor yang sangat berpengaruh bagi cuaca dan iklim di bumi berlangsung di atmosfer bumi.
Seandainya di bumi tidak memiliki atmosfer, maka banyak proses kehidupan akan terganggu. Tanpa oksigen yang ada di atmosfer mustahil makhluk hidup bisa bertahan hidup. Tanpa proses penyaringan radiasi surya di atmosfer, daratan di bumi mungkin akan tenggelam karena seluruh es di kutub bumi akan mencair. Tanpa proses penyangga oleh atmosfer, suhu bumi bisa mencapai 93 derajat Celcius pada siang hari dan -184 derajat Celcius pada malam hari. Tidak hanya atmosfer yang melindungi bumi dari pengaruh bahaya. Selain atmosfer, Sabuk Van Allen suatu lapisan yang tercipta akibat keberadaan medan magnet bumi juga berperan sebagai perisai melawan radiasi berbahaya yang mengancam planet kita. Radiasi ini, yang terus menerus dipancarkan oleh matahari dan bintang-bintang lainnya, sangat mematikan bagi makhluk hidup. Jika saja sabuk van allen tidak ada, semburan energi raksasa yang disebut jilatan api matahari yang terjadi berkali-kali pada matahari akan menghancurkan seluruh kehidupan di muka bumi. Energi yang dipancarkan dalam satu jilatan api saja, sebagaimana tercatat dalam baru-baru ini terhitung setara dengan 100 milyar bom atom yang serupa dengan yang dijatuhkan di Hirosima. Lima puluh delapan jam setelah kilatan tersebut teramati bahwa jarum magnetik kompas bergerak tidak seperti biasanya, dan 250 km di atas atmosfer bumi terjadi peningkatan suhu tiba-tiba hingga mencapai 2500 derajat Celcius.
atmosfer
Bagaimana jika salah satu bagian ini rusak? Misalnya yang sering kita dengar adalah lapisan ozon seperti pada poin no. 2 di atas. Rusaknya lapisan ozon akan membuat sinar ultraviolet-B yang berbahaya bisa masuk melewati atmosfer. Sinar inilah yang menyebabkan kanker kulit, katarak, dan kerusakan sistem kekebalan tubuh. Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer pada ketinggian 19-48 km (12-30 mil) di atas permukaan bumi yang mengandung molekul-molekul ozon. Konsentrasi ozon di lapisan ini mencapai 10 ppm dan terbentuk akibat pengaruh sinar ultraviolet matahari terhadap molekul-molekul oksigen. Peristiwa ini sudah terjadi sejak berjuta-juta tahun yang lalu. Campuran  molekul-molekul nitrogen yang muncul di atmosfer menjaga konsentrasi ozon relatif stabil.
Ozon adalah gas beracun sehingga bila berada dekat permukaan tanah akan berbahaya bila terhisap dapat merusak paru-paru. Sebaliknya, lapisan ozon di atmosfer melindungi kehidupan di bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang berbahaya bagi manusia. Oleh karena itu, para ilmuwan khawatir ketika mereka menemukan bahwa bahan kimia kloro fluoro karbon (CFC) yang biasa digunakan sebagai media pendingin dan gas pendorong spray aerosol, memberikan ancaman pada lapisan ini. Bila dilepas ke atmosfer, CFC akan dipecah oleh sinar matahari yang menyebabkan klorin dapat menghancurkan molekul-molekul ozon. Setiap 1 molekul CFC mampu menghancurkan hingga 100.000 molekul ozon. Menipisnya ozon dalam atmosfer diperkirakan menjadi penyebab meningkatnya penyakit kanker kulit dan katarak pada manusia, merusak tanaman pangan tertentu, mempengaruhi plankton yang berakibat pada rantai makanan di laut, dan meningkatnya karbondioksida. 
Singkatnya, sebuah sistem sempurna sedang bekerja jauh di atas bumi. Ia melingkupi bumi kita dan melindunginya dari berbagai ancaman dari luar angkasa. Para ilmuwan baru mengetahuinya sekarang, sementara berabad-abad lampau kita telah diberitahu dalam Al Qur'an tentang atmosfer bumi yang berfungsi sebagai lapisan pelindung.