Waktu merupakan sesuatu yang tidak bermakna, kecuali jika ada peristiwa yang membedakannya. Zaman bagaikan rangkaian dari sejumlah peristiwa yang berturut-turut. Kalau bukan karena memori yang diberikan Allah kepada manusia, tentu kita tidak akan merasakan perjalanan waktu.
Hari dalam kehidupan di bumi adalah satuan waktu untuk bumi berotasi satu putaran penuh. Tahun adalah satuan waktu untuk bumi berevolusi mengelilingi, yaitu sama dengan 365 hari. Bulan (bulan Arab) adalah satuan waktu untuk bulan mengelilingi bumi satu putaran penuh. Banyak bangsa di dunia yang menjadikan satuan waktu (hari, bulan dan tahun) sebagai dasar penanggalan mereka dengan sedikit semuanya dapat dikelompokkan kedalam dua kelompok. Pertama, penanggalan bulan yang menjadikan puataran bulan mengelilingi bumi sebagai dasarnya. Kedua, penanggalan matahari yang menjadikan putaran bumi mengelilingi matahari sebagai dasarnya. Penanggalan Hijriah (yang menggunakan dasar bulan) dan Miladiah (yang menggunakan dasar matahari) merupakan contoh penanggalan-penanggalan tersebut. Al Qur'an sendiri telah menerangkan fakta bahwa 300 tahun matahari sama dengan 309 tahun bulan, yaitu dalam surat Al-Kahfi : "Dan mereka tinggal dalam gua tiga ratustahun dan bertambah sembilan tahun." (QS. Al-Kahfi:25)
Allah juga menjadikan gerak matahari, bulan dan planet lainnya dengan perhitungan yang cermat agar manusia memanfaatkannya untuk mengetahui dan mengukur waktu. Allah berfirman, "Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, maka Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang benderang supaya kamu dapat mencari karunia dari Tuhanmu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas." (QS. Al-Baqarah:189)
Para ahli menemukan waktu bersifat relatif, dan berubah bergantung pada tempat (waktu diukur) dan kecepatan gerak tempat itu. Artinya waktu selalu berkaitan dengan gerak dan tempat. Satu hari di planet Venus, misalnya (yaitu satuan waktu yang digunakan planet itu untuk berotasi pada porosnya), sama dengan 242 hari di bumi. Sains modern juga menerangkan jarak yang begitu jauh antara posisi-posisi bintang diukur dengan satuan "tahun cahaya", yaitu jarak yang ditempuh oleh sinar dalam satu tahun. Sinar matahari misalnya, menemukan waktu delapan menit untuk sampai ke bumi.
Di dalam Al Qur'an banyak kita temukan ayat-ayat yang mengisyaratkan relativitas atau kenisbian waktu dan tempat. Ketika berbicara tentang waktu planet bumi yang menjadi dasar perhitungan manusia serta pertambahan umur dan waktu shalat.
Dirikanlah shalat diwaktu gelincir matahari sampai gelap malam, dan dirikanlah shalat Subuh, sesungguhnya shalat Subuh disaksikan." (QS. Al-Isra':78)
Dan Kami telah perintahkan manusia untuk berbuat baik kepada ibu bapaknya, Ibunya telah mengandungnya dengan kepayahan dan melahirkannya dengan kepayahan pula. Dia mengandungnya sampai masa menyapihnya tiga puluh bulan sehingga apabila anak itu mencapai dewasa dan mencapai usia empat puluh tahun, dia berkata, "Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk supaya aku mensyukuri nikamt-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada ibu bapakku, dan supaya aku dapat mengerjakan amal shaleh yang Engkau ridhoi, dan berilah kebaikan kepadaku juga pada keturunanku. Sesungguhnya aku bertobat kepada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri." (QS. Al-Ahqaf:15)
Al Qur'an juga mengaitkan jenis beribadah yang berdimensi ekonomi, seperti zakat dengan faktor waktu:....dan bayarlah haknya pada hari memetiknya...(QS. Al-An'am:141). Ketika berbicara tentang waktu sebelum dan sesudah (waktu bumi) yang ukuran satu harinya berbeda dengan ukuran hari yang biasa kita gunakan dalam kehidupan kita, hanya Allah yang mengetahui hakikatnya.
Sungguh Kami telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikit pun tidak ditimpa kelelahan. (QS. Qaf:38)
Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian naik (kembali) kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya seribu tahun menurut hitungan kamu. (QS. AS-Sajdah:5)
....dan sesungguhnya satu hari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu. (QS. Al-Hajj:24)
Sungguh Maha Suci Allah yang tidak tunduk pada dimensi ruang dan waktu karena Dia berada diluar ruang dan waktu. Dan mereka berkata, "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan kita di dunia ini (saja), kita mati dan hidup, dan tidak ada yang membinasakan kita kecuali masa. "Dan mereka tidak mempunyai ilmu tentang itu, mereka tidak lain hanya menduga-duga." (QS. Al-Jatsiyah:24)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar