Sabtu, 02 Juli 2011

Informasi Dibalik Kumandang ADZAN


Adzan yang selalu kita dengar saat memasuki waktu menuanaikan ibadah sholat ternyata menyimpan informasi yang mengagumkan yang semakin membuktikan kebesaran-Nya..


A. Manfaat Adzan
Adzan diperintahkan dikerjakan untuk memanggil umat Islam melaksanakan sholat. Semua sepakat bahwa adzan digunakan untuk panggilan sholat. Hal ini menunjukkan dimensi kedisiplinan waktu yang diajarkan Islam kepada umatnya. Dalil-dalil Qur'an tentang ini antara lain pada QS. Al Jumu'ah ayat 9 : "Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sholat Jum'at, maka bersegeralah kamu pada mengingat Allah dan tinggalkan jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." ; QS. Al Maidah ayat 58 : "dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) sembahyang, mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena mereka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal."


B. Setiap saat, adzan senantiasa berkumandang di seluruh penjuru dunia
Suara adzan secara konstan bergema di seluruh penjuru dunia. Jika kita posisikan Indonesia dalam peta paling timur dunia, begitu fajar tiba segera  terdengar adzan subuh di bagian timur (Papua). Lalu berlanjut secara bersambung ke wilayah yang lebih barat. Belum selesai sempurna seluruh Indonesia, adzan telah dikumandangkan di Malaysia, Burma, Dakka, ibukota Bangladesh. Dan terus sahut menyahut hingga Samudera Atlantik dalam waktu sembilan jam. Sebelum adzan subuh sampai di Pantai Atlantik, adzan zuhur telah dimulai di wilayah timur Indonesia. Begitu seterusnya. Jika kita perhatikan baik-baik fenomena ini, kita akan menyimpulkan sebuah fakta yang menakjubkan bahwa, "Tidak ada satu waktupun yang terlewat tanpa ribuan muadzin mengumandangkan adzan, tanda pengesahan Allah dan kesaksian atas kerasulan Muhammad SAW di muka bumi ini." Insya Allah panggilan universal dan berkesinambungan ini akan berlanjut hingga selamanya.


C. Sunnah untuk adzan
Terdapat lima sunnah untuk adzan, sebagaimana disebutkan Imam Ibnu Qayyim  al Jauziayah di dalam kitabnya Zaadul Ma'ad,  yaitu : 
  1. Orang yang mendengar adzan mengatakan seperti apa yang diucapkan  oleh muadzin, kecuali pada lafal (hayya 'ala shola) dan (hayya 'alal falah), maka orang yang mendengarkan adzan mengatakan, "laa haula wa laa quwwata illa billah" (Tiada daya dan kekuatan kecuali karena Allah). (HR. Bukhari dan Muslim)
  2. Orang yang mendengarkan adzan mengatakan : "Wa asyhadu alla ilaahaillalloh, wa asyhadu anna muhammadan rosulullah, roditubillahi robba wa bil islaami diina, wabimuhammadin rosuulan." (dan saya bersaksi bahwasanya tidak ada Tuhan kecuali Allah SWT, dan saya bersaksi bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah SWT, aku rela Allah SWT. sebagai Tuhanku, dan Islam sebagai agamaku, dan Muhammad sebagai rasul). (HR. Muslim)
  3. Bersholawat kepada Rasulullah SAW setelah menjawab adzan, sabda Rasulullah SAW : "Jika kalian mendengar adzan (telah berkumandang) maka ucapkanlah sebagaimana yang telah diucapkan oleh muadzin (orang yang sedang adzan), kemudian bersholawatlah kepadaKu sekali maka Allah SWT, akan bersholawat kepadanya 10 kali." (HR. Muslim). Sholawat yang paling lengkap ialah sholawat Ibrahimiyah : "Allahuma shalli 'ala Muhammad wa 'ala aali Muhammad, kamma sallaita 'ala ibrahim wa 'alaa aali ibrahim innaka hamiidun majiid, Allahumma baarik 'alaa Muhammad wa 'alaa ali Muhammad kamaa baarakta 'alaa ibrahim  wa 'alaa ali ibrahim innaka hamiidun majiid." Artinya, "Ya Allah! Berilah rahmat kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada Ibrahim dan keluarganya, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung. Berilah berkah kepada Muhammad dan keluarganya (termasuk anak dan isteri atau umatnya), sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada Ibrahim dan keluarganya, sesungguhnya Engkau Maha TErpuji dan Maha Agung." (HR. Bukhari)
  4. Kemudian mengatakan : "Allahumma rabba hadzihi da'wati taammati, wa shalatil qaaimati, aati muhammadan al wasiilata wal fadhiilata, wab'atshu maqaaman mahmudan alladzi qa'adtahu." Artinya, "Ya Allah! Tuhan pemilik panggilan yang sempurna (adzan) ini dan sholat (wajib) yang didirikan. Berilah al wasilah (derajat di surga yang tidak akan diberikan selain kepada Nabi Muhammad SAW.) dan fadhilah kepada Nabi Muhammad SAW, dan bangkitkanlah Beliau sehingga bisa menempati posisi terpuji yang telah Engkau janjikan. " (HR. Bukhari).
  5. Setelah itu berdo'a meminta karunia Allah SWT. "Katakanlah sebagaimana yang dikatakan oleh muadzin (orang yang sedang adzan), dan jika telah selesai (adzan berkumandang) mintalah (berdo'alah) maka akan dikabulkan." (diriwayatkan oleh Abu Daud, dihasankan Ibn Hajar dan dishahihkan Ibn Hibban).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar