Sabtu, 04 Juni 2011

TUMBUHAN

Bumi tempat kita berpijak ini seluruhnya adalah karunia Allah SWT termasuk di dalamnya adalah tumbuhan. Sesungguhnya bagi orang yang sudi merenung, pada setiap benda hidup ada kebesaran-Nya. Banyaknya jenis tumbuhan yang tak terhitung di muka bumi ini merupakan bagian keindahan dari ciptaan Allah SWT. Bunga-bunga dengan warna yang beraneka ragam dan berbagai bentuk pepohonan diciptakan sedemikian rupa sehingga memberikan kenyamanan bagi manusia. Allah berfirman, "Mahasuci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik apa yang ditumbuhkan oleh bumi, dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui." (QS. Yasin:36). Ayat suci ini membahas sunatullah dalam pembuahan dan perkawinan antara pejantan dan betina baik tumbuh-tumbuhan, manusia, binatang, burung, dan segala yang diciptakan Allah SWT di alam semesta ini. 

Sebagaimana kehidupan dalam diri manusia yang bermula dari janin kecil yang dikandung oleh seorang ibu, kehidupan dalam tumbuh-tumbuhan pun bermula dari janin kecil yang dikandung oleh biji yang dibekali dengan bahan makanan yang cukup untuk melakukan proses pertumbuhan dan perkembangan. Meskipun demikian, janin ini akan terus diam sebelum dikandung oleh tanah serta terkena panas dan air dalam serta mendapat kondisi lingkungan yang cocok. Jika kondisi ini terwujud biji itu akan terbelah dan tumbuh. Setelah pertumbuhan biji tersebut, sempurna atau mencapai usia dewasa bunganya akan mekar dan buahnya akan segera masak. Ilmu pengetahuan modern membagi bunga tumbuh-tumbuhan dalam tiga kelompok, yaitu bunga jantan, bunga betina, dan bunga yang memiliki organ ganda (jantan dan betina).
Contoh yang memiliki tumbuhan jenis jantan dan tumbuhan jenis betina adalah kurma. Sedangkan tumbuhan yang memiliki bunga kelamin jantan dan bunga kelamin betina sekaligus adalah jagung. Kedua jenis tanaman tersebut tetap memerlukan proses penyerbukan dan perkawinan, yaitu menyatukan serbuk sari dan putik agar terbentuk biji yang memiliki sifat bapak dan sifat ibu. Terdapat beberapa macam penyerbukan, diantaranya ada yang melalui manusia, seperti kurma. Ada yang melalui serangga, ada yang melalui angin, dan ada yang melalui aliran air.
Jika melihat jenis bunga penyerbukan dengan bantuan angin, maka tangkai penyangga organ jantan yang panjang memungkinkan organ ini dengan mudah digerakkan oleh hembusan angin sehingga serbuk saripun berjatuhan dalam keadaan ringan dan lembut. Selanjutnya serbuk sari itu dibawa oleh angin menuju organ betina pada bunga berjenis kelamin bunga betina yang siap dibuahi. Jika angin sudah selesai menjalankan tugasnya dan serbuk sari sudah jatuh ke dalam organ betina, dua benda itu segera menyatu dan selanjutnya akan muncul silinder yang disebut "silinder penyerbukan". Tidak lama kemudian silinder akan tumbuh memanjang hingga mencapai putik, dimulailah proses penyerbukan. 
Perlu diketahui bahwa bunga jantan biasanya mengandung tepung sari yang tak terhitung jumlahnya. Akibat hembusan angin tepung itu mempunyai potensi penyebaran yang sangat luas. Oleh karena itu, jika jumlah sedikit kadar rata-rata terjadinya penyerbukan akan sangat rendah. Dibeberapa hutan ketika proses penyerbukan tepung sari terjadi akan tampak fenomena yang menarik. Tepung sari terlihat berterbaran di udara hingga menghalangi pandangan. Alangkah indahnya pemandangan ini jika dilihat oleh seorang mukmin yang pernah membaca firman Allah , "Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan)". (QS. Al-Hajr:22) meskipun ayat ini menyinggung peran angin dalam pembentukan awan dan hujan.
Diantara rahasia penyerbukan melalui serangga dalam dunia tumbuh-tumbuhan adalah fakta yng ditemukan oleh pengetahuan modern pada bunga yang bernama Jack in The Pulpit (Jack di dalam mimbar).Jenis tumbuhan ini mempunyai dua kelompok bunga, yaitu jantan dan betina yang menempati beberapa mimbar yang menyempit di bagian tengahnya. Penyerbukannya berlangsung dengan perantara seekor lalat kecil yang memasuki mimbar. Sebelum mencapai tempat sempit bagian dari mimbar itu, ia sudah mendapatkan dirinya terpenjara. Bukan karena ruang yang sempit itu saja, melainkan karena zat lilin lembek yang melapisi dinding sehingga membuat serangga itu tidak dapat menguatkan pijakan telapak kakinya. Selanjutnya ia akan berputar di tempat itu dengan hebatnya, akibatnya banyak tepung sari yang melekat di tubuhnya. Tidak lama kemudian dinding mimbar sedikit mengeras, dan serangga itupun dapat keluar setelah tubunhnya dilumuri tepung sari. 
Begitu pula jika serangga tersebut bertandang ke bunga jantan lain, peristiwa yang sama akan terulang lagi tetapi jika memasuki mimbar betina serangga itu akan terpenjara selamanya, sampai mati. Seraya melakukan usaha sia-sia untuk keluar, ia telah melakukan penyerbukan pada bunga betina. Dalam kondisi ini bunga sudah tidak berkepentingan lagi atas keluarnya serangga itu, karena sudah menjalankan tugasnya. Sedangkan ketika mengunjungi mimbar-mimbar jantan ia dipersilahkan keluar karena belum selesai menjalankan misi yang diembankan oleh Allah SWT. 

Seluruh fenomena ini adalah beberapa contoh yang ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern agar menjadi saksi atas keesaan Allah SWT dan keindahan ciptaan-Nya..











Tidak ada komentar:

Posting Komentar