Kamis, 02 Juni 2011

Tidur Cara Nabi

Nabi Muhammad SAW memiliki akhlak yang baik dalam tidur. Beliau tidak pernah tidur melebihi kebutuhan, namun juga tidak menahan diri untuk tidak sekedar yang dibutuhkan. Beliau melakukannya dengan cara yang terbaik. Tidur pada saat diperlukan dengan memiringkan tubuh ke arah kanan, sambil berdzikir kepada Allah hingga matanya terasa berat, tidak tidur dalam keadaan kekenyanyan, tidak langsung bersentuhan dengan tanah dan tidak berbaring di atas kasur yang terlalu tebal.
Salah satu kebiasaan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang mudah untuk kita tiru adalah beliau senantiasa tidur dalam keadaan suci. Artinya, Rasulullah selalu berwudhu sebelum tidur. Hal ini diungkapkan dalam hadist shahih "Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur) maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat." (HR. Bukhori No. 247 dan Muslim No 2710). Hikmahnya dapat diketahui dari hadist yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan Ibnu As-Sunni : "Barangsiapa yang pergi ke tempat tidurnya dalam keadaan suci seraya mengingat Allah SWT sampai dia tertidur (dikalahkan oleh kantuknya) maka tidak terlewatkan sesaatpun sepanjang malam, jika dia meminta kebaikan dunia dan akhirat kepada Allah, melainkan pasti akan diberi."
Beliau tidur di awal malam dan bangun pada pertengahan malam kedua. Beliau bangun dan bersiwak, lalu berwudhu dan sholat sampai pada batas waktu yang didizinkan Allah. 
Arti tidur adalah suatu kondisi dimana badan terselimuti oleh panas alami dan energi ke bagian dalam tubuh untuk beristirahat. Tidur memiliki dua faedah besar,
Pertama, istirahatnya seluruh anggota tubuh sehingga terbebas dari rasa lelah, panca indera juga menjadi nyaman, terlepas dari kerja berat saat terjaga, segala kepenatan juga lenyap. 
Kedua, sempurnanya proses pembakaran dan metabolisme makanan. Karena pada saat tidur panas tubuh alami mengalir ke seluruh tubuh sehingga membantu proses tersebut. Oleh karena itu secara lahir menjadi dingin, dan orang cenderung membutuhkan selimut. Dengan tidur, tubuh memberi kesempatan pada energi alami melakukan aktifitasnya, menentramkan jiwa, memperbanyak sel tubuh.
Tidur yang paling efisien adalah berbaring ke sebelah kanan agar makanan berada pas di posisi lambung. Karena letak lambung cenderung miring ke kiri sedikit. Kemudian merubah posisi ke kiri sebentar agar proses pencernaan makanan lebih cepat karena lambung mengarah ke liver lalu dilanjutkan berbalik ke kanan agar makanan lebih cepat tersuplai dari lambung. Jadi miring ke kanan dilakukan di awal dan akhir tidur. Terlalu banyak miring ke sebelah kiri membahayakan jantung dan menyebabkan seluruh organ mengarah ke jantung. 
Tidur yang terburuk adalah terlentang. Tidur terlentang tidak masalah jika hanya untuk istirahat sebentar saja, bukan untuk tidur. Lebih buruk lagi tidur bertelungkup. Abu Umamah meriwayatkan : Nabi pernah lewat di depan seorang lelaki yang tidur menelungkup, maka beliau menyepaknya dengan kaki sambil bersabda, "Bangun! duduk itu adalah cara tidur para penghuni jahanam."

Terdapat pendapat bahwa tidur siang ada tiga macam : Khuluq, Khuruq, dan Humuq
Khuluq (akhlak) : karena itu adalah kebiasaan Rasulullah SAW adalah tidur di tengah hari.
Khuruq (perusak) : tidur diwaktu Dhuha, sehingga menggangu aktifitas dunia akhirat.
Humuq (kebodohan) : tidur diwaktu Ashar.

Kebiasaan tidur Rasulullah SAW tersebut diikuti pula oleh kebiasaan lainnya yaitu, Al-mu'awwidzatain dan meniupkannya ketelapak tangan beliau. Hal ini berdasarkan hadist shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, "Dari Aisyah RA, ia berkata, Sesungguhnya Rasulullah SAW apabila berada di tempat tidur ditiupnya dengan kedua mulut kedua tangannya dan dibacanya al-mu'awwidzatain, dan diusapnya badannya dengan kedua tangannya itu." Hadist lainnya berkenaan dengan ini : "Sesungguhnya Nabi SAW apabila menempati tempat tidurnya pada tiap malam, ia himpunkan kedua telapak tangannya, kemudian ia tiup dengan mulutnya, maka ia baca pada keduanya (surat-surat) Qulhuwallahuahad, Qula'uudzubirabbilfalaf, dan Qula'uudzubirabbinnas. Kemudian ia sapukan kedua telapak tangannya itu keseluruh badan sebatas kemampuannya, dimulai dari kepala, muka dan bagian badannya sebelah muka. Ia lakukan sebanyak tiga kali." Riwayat Bukhari dan Muslim.
Dari Inbu Umar berkata, Rasulullah SAW telah bersabda : "Barangsiapa tidur dimalam hari dalam keadaan suci, maka malaikat akan tetap mengikuti, lalu ketika ia bangun, niscaya malaikat itu akan berucap 'Allahummaghfirli'abdika fulani, fainnahu bata thahiran (Ya Allah ampunilah hambamu si fulan, karena ia tidur di malam hari dalam keadaan suci)" Riwayat Ibnu Hiban).
Semoga kita termotivasi untuk belajar dari akhlak Rasulullah, karena akhlak tersebut bermanfaat bagi diri kita, seperti yang tercantum dalam hadist, "Sesungguhnya apabila seseorang hendak tidur bersainglah malaikat dan syetan. Malaikat berdoa "Ya Allah akhiri orang ini dengan kebaikan". Sedangkan syetan berkata "Akhiri orang ini dengan kejahatan". Maka jika ia tadinya berdzikir kepada Allah Ta'ala kemudian tidur, bermalamlah malaikat menjaganya". (Riwayat Ibnus Sunni).









































Tidak ada komentar:

Posting Komentar